Berawal dari kondisi cuaca di indonesia yang tidak menentu, secara tidak langsung berpengaruh terhadap pengrajin kerupuk rambak, pengrajin rambak sangat bergantung terhadap cahaya matahari. pengrajin rambak sangat membutuhkan panas matahari untuk mengeringkan bahan baku, ada beberapa proses dalam pembuatan kerupuk yang membutuhkan panas matahari, maisalnya dalam penjemuran kulit sebagai bahan baku kerupuk. musim penghujan sudah mulai datang, panas matahari susah untuk diharapkan, hal ini menjadi penghambat pengrajin rambak dalam proses pengeringaan. para pengrajin rambak mulai resah ketika musim penghujan datang, mereka membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses pengeringan, sehingga berdampak pada biaya produksi yang tidak sesuai dengan hasil yang didapatkan.
Ketika musim penghujan penghasilan pengrajin rambak mulai turun, dikarenakan rambak yang diproduksi tidak bisa maksimal, hal ini disebabkan dalam proses pengeringan membutuhkan waktu yang lebih lama. dari latar belakang tersebut, kami memiliki ide untuk membuat mesin pengering kulit, harapanya bisa menyelesaikan masalah cuaca dalam proses pengeringan.dalam merancang mesing pengering, sebelumnya kami melakukan koordinasi dengan para pegrajin rambak, untuk menentukan spesifikasi alat sehingga sesuai dengan kebutuhan.
Unit usaha kerupuk rambak pegandon bekerjasama dengan IKIP PGRI Semarang
dan DIKTI dalam rangka bersama-sama menyelesaikan permasalahan yang ada. Selain itu
IKIP PGRI Semarang juga melakukan pelatihan manajemen pemasaran, manajemen
keuangan dan manajemrien produksi serta inovasi aneka rasa bersama
mitra. adapun beberapa foto kegiatan yang telah dilakukan.
 |
Di Cipta Rasa |
 |
Di Citra Rasa |
 |
Manajemen Produksi |
 |
Manajemen Pemasaran |
 |
Manajemen Keuangan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar